Archive for 10/31/13

“Dunia yang Hilang” Ditemukan di Pedalaman Australia


    • Ekspedisi ke wilayah terpencil di Australia utara telah menyingkap tiga spesies vertebrata yang terisolasi selama jutaan tahun. Para peneliti menyebut wilayah itu sebagai “dunia yang hilang”.

      Conrad Hoskin dari James Cook University dan seorang kru film National Geographic diterjunkan dari helikopter ke wilayah pegunungan Cape Melville di Cape York Peninsula pada awal tahun ini dan terpukau dengan apa yang mereka temukan.

      Penemuan mereka termasuk seekor tokek berekor daun, kadal berwarna emas, dan katak kuning bertotol cokelat. Tak satu pun hewan itu pernah terlihat sebelumnya.

      “Puncak Cape Melville merupakan dunia yang hilang. Temuan spesies baru di sana merupakan penemuan sekali seumur hidup, saya masih takjub dan tidak percaya,” kata Hoskin, ahli biologi tropis dari universitas yang berbasis di Queensland tersebut.

      “Menemukan tiga hewan vertebrata baru yang jelas unik akan cukup mengejutkan di suatu tempat yang sedikit aktivitas eksplorasi seperti Papua Nugini, apalagi di Australia, negara yang kami pikir sudah tereksplorasi dengan sangat baik.”

      Wilayah pegunungan itu berupa jutaan bongkahan batu granit hitam seukuran mobil dan rumah yang tertumpuk ratusan meter tingginya, tererosi oleh hembusan angin selama jutaan tahun yang lalu.

      Survei sebelumnya dilakukan di wilayah bebatuan di sekitar dasar Cape Melville, sebuah dataran tinggi bebatuan yang tertutup hutan hujan pada puncaknya, teridentifikasi oleh satelit pencitraan, masih belum banyak tereksplorasi karena dibentengi oleh tembok bebatuan yang besar.

      Beberapa hari setelah tiba, tim tersebut telah menemukan tiga spesies baru berikut beberapa temuan menarik lainnya yang Hoskin katakan sebagai penemuan baru dalam ilmu pengetahuan.

      Yang menjadi sorotan adalah tokek berekor daun, hewan “terlihat primitif” dengan panjang 20 cm dan merupakan bagian dari masa kuno saat hutan hujan masih tersebar di Australia.

      Tokek Berekor Daun Cape Melville, yang memiliki mata besar dan tubuh ramping panjang, merupakan spesies yang berbeda dari saudaranya dan diberi nama Saltuarius eximius, kata Hoskin, dengan penemuan yang dijelaskan dengan detil pada jurnal internasional Zootaxa edisi terbaru.

      “Saat saya melihat tokek tersebut saya sadar bahwa itu adalah hewan spesies baru. Segala hal tentang hewan itu sangatlah unik,” katanya.

      Tokek yang mampu berkamuflase dengan baik ini duduk nyaris diam, kepala tertunduk, menunggu untuk memangsa serangga dan laba-laba yang lewat.

      Kadal Cape Melville juga berada di hutan hujan lembab berbatu di dataran tinggi itu, dan sangat unik dari sejenisnya, yang ditemukan di hutan hujan sebelah selatan.

      Hewan lain yang juga ditemukan adalah katak kecil yang tinggal di bebatuan, katak Batu Bertotol, yang saat musim kering tinggal di labirin dalam bebatuan dengan kondisi dingin dan lembab, membuat katak betina bisa meletakkan telur mereka di rekahan basah bebatuan.

      Di kondisi tanpa air, kecebong berkembang di dalam telur dan sepenuhnya menjadi katak saat menetas.

      Setelah musim panas berakhir dan masuk musim hujan, katak tersebut muncul ke permukaan batu untuk makan dan berkembang biak saat hujan.

      Tim Laman, fotografer National Geographic dan peneliti Harvard University yang bergabung dengan ekspedisi Hoskin, mengatakan bahwa ia takjub mengetahui masih ada tempat yang belum terjamah semacam itu.

      “Hal yang sangat menarik tentang ekspedisi ini adalah bahwa di tempat seperti Australia, yang orang-orang pikir sudah dengan baik tereksplorasi, masih ada tempat seperti Cape Melville, di mana semua spesies ini ditemukan,” katanya.

      “Masih ada dunia lain untuk dijelajahi.”

      Menurut National Geographic, tim tersebut berencana kembali ke Cape Melville dalam beberapa bulan untuk mencari lebih banyak spesies baru, termasuk siput, laba-laba, dan barangkali mamalia kecil.

      “Seluruh hewan dari Cape Menville sangat luar biasa karena kemampuan mereka untuk bertahan hidup selama jutaan tahun di area yang sama dan tidak punah. Ini menakjubkan,” kata Hoskin.
    • Dipublish oleh Step
    • Jadilah komen PERTAMAX!
    • Tipe :
    • Baca selengkapnya >>
    • Tulis Komentar

ads



Momotkun juga menyediakan jasa Ads klik disini

Daftar Komentar

- Copyright © 2017 Momotkun - Powered by Blogger -