Archive for 10/03/13

Kejujuran

    • Orang jujur biasanya berkata selalu dalam posisi sesuai dengan kenyataan. Jarang bahkan tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang tidak penting bahkan berbau munafik.

      Untuk mengetahui orang lain jujur apa nggak sama kamu ada beberapa cara atau tips untuk menguji kejujurannya. Kamu pengin tahu…!!!

      Sekarang ini sudah bisa dibilang sangat jarang orang yang bisa bertindak jujur dalam aktifitasnya sehari-hari. Kalau kita menyaksikan di televisi ada acara reality show, semisal “Jujur apa Ngaa”, “Tolong” dan masih banyak lagi, terlihat bahwa di acara tersebut 90% orang sudah banyak yang mengesampingkan kejujuran serta hati nurani. Mengapa sedemikian parah keadaan masyarakat di sekitar kita? Acara reality show tersebut hanyalah salah satu setitik gambaran yang tercurah lewat sebuat acara. Apakah itu bisa dijadikan sebagai penggambaran keadaaan masyarakat di Indonesia?

      Berikut ini ada beberapa tips berupa ciri-ciri orang yang jujur dan mengetahui kejujuran seseorang. hanya dari sedikit pengalaman ‘melihat’…

      Tidak mutlak 100% benar, tetapi bisa menjadi sedikit tolok ukur dalam kita bersahabat dengan teman.

      Pada saat Kamu tanya tentang sesuatu hal kepada seseorang / teman, jika berbohong biasanya dalam merespon jawaban ada sedikit jeda / dia menjawab agak lama dan terkadang nada jawabannya tidak lancar. terputus-putus, gagu dan sejenisnya.

      Orang yang berbohong saat berbicara pandangan matanya tidak bisa terfokus, apalagi saat kita tatap, biasanya mereka tidak berani membalas tatapan kita secara langsung dan tajam. Mata merupakan jendela hati, jadi saat berbohong, hati nurani tahu kalau yang sedang dilakukan bertentangan, mengakibatkan mata dan juga sikap tubuh tampak lain/mencurigakan oleh orang lain.

      Pada saat berbicara, orang yang berbohong dengan tanpa sadar tangannya terkadang menyapu/menyentuh hidung (bukan karena gatal). Secara logika otak menentang perbuatan bohong tersebut dan secara reflek berusaha menutupi kebohongannya yaitu gerakan tangan ingin menutup mulut, tetapi pikiran sadarnya jelas berusaha tampil sebaik mungkin sehingga gerakan tangan tadi berubah menjadi seolah-olah sedang menyetuh/menggaruk hidung dan sejenisnya. (terkecuali kalau itu sudah jadi saradan -kebiasaan-red).

      Kadang -kadang dia yang berbohong biasanya akan kesulitan untuk mengatakan hal-hal berikutnya jika kamu mencerca dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan apa yang sedang dia katakan, karena dia jelas akan tidak menyangka dengan pertanyaan-pertanyaan mendadak sementara dia sendiri hanya mengarang cerita yang dia katakan. Caba saja. Ahkhirnya dia akan berusaha mengalihkan perhatian ke pembicaraan lain atau ingin menyudahi pembicaraan.

      Ada yang terbiasa berbohong sehingga dalam berbicarapun terlihat meyakinkan. Banyak yang bisa tertipu dengan karakter orang yang sudah terbiasa berbohong, bahkan dalam kasus tertentu, dengan berbohong inilah sebagai alat untuk mencara “nafkah”. Penipuan dan sejenisnya. Biasanya berkarakter cepat berbicara, bicaranya terlihat sudah tertata rapi, bahkan dia/mereka juga sudah memprediksi pertanyaan atau jawaban apa yang akan kita berikan padanya. Matanya… Ooo, matanyapun dibuat sudah sedemikian meyakinkan kepada kita. Untuk hal yang satu ini, Anda patut hati-hati, bertanyalah pada hati nurani, apakah “saat ini” (Saat sedang berhadapan dengan pembohong) merasakan “kenyamanan” atau tidak. Gunakan rasio “benar-salah” + Intuisi. Jika mereka memaksakan suatu hal saat itu juga dengan kebohongannya, jangan disanggupi atau minta waktu untuk berfikir, minta bantuan orang lain. Jika dia/mereka baik/jujur maka segala yang Anda putuskan tidak akan menjadikan kemarahan bagi mereka.

      Orang yang saat berbicara untuk mengungkapkan atau menceritakan sesuatu hal sambil tangannya bergerak kesana kemari seirama dengan apa yang sedang dia katakan, biasanya berwatak dasar jujur.

      Salah satu trik untuk bertanya atau menginterogasi seseorang adalah, gunakan pertanyaan yang jawabannya bersifat menjelaskan dan bukannya hanya bersifat “ya” dan “tidak”, selanjutnya perhatikan bagaimana dia menjawab dari cara bicara, gerak gerik saat menjawab (bahasa tubuh) serta tatapan mata saat menjelaskan. Ini adalah bagian2 kritis ketika kita ingin tahu kejujuran serta kebenaran dari jawabannya. Contoh pertanyaan misalnya, Tadi kamu main dimana, ngapain saja dan dengan siapa ?!!”, maka dia mau tidak mau harus menjelaskan pertanyaan tsb, berbeda dengan pertanyaan, “Kamu tadi main sama si Budi ya ?”, sudah tentu dia hanya mempunyai “beban” menjawab “ya” atau “tidak”.
    • Dipublish oleh Step
    • Jadilah komen PERTAMAX!
    • Tipe :
    • Baca selengkapnya >>
    • Tulis Komentar

ads



Momotkun juga menyediakan jasa Ads klik disini

Daftar Komentar

- Copyright © 2017 Momotkun - Powered by Blogger -